Perbedaan Uptime dan Downtime dalam server hosting

Dalam dunia website, kita sering mendengar istilah Uptime dan Downtime, nah kesempatan disini kami bakal menginfokan beberapa hal tentang istilah tersebut. Semoga bermanfaat..!!

Uptime server adalah jumlah hitungan waktu online dari suatu server. Kalau persentase uptime servernya rendah hostingnya pasti sering down, sebaliknya kalau uptime servernya tinggi berarti hostingnya bagus dan selalu aktif. Biasanya skala persentase uptime server dari 1 – 100. Hosting yang saat ini kamu pakai punya uptime server tinggi? Selamat, berarti kamu sudah memilih provider yang tepat

[​IMG]

Terus gimana cara menghitung Uptime Rate? Kalian bisa pakai rumus :
Uptime Rate = Total Durasi Uptime : Total Waktu yang Tersedia dalam Setahun

Misalnya 1tahun ada 8760 jam dari 24jam * 365hari, pada tahun ini website kamu downtime selama 3 jam berarti 8760 – 3 jam jadi 8757 jam. Nah, 8757 jam ini adalah total durasi uptime nya. Lalu gunakan rumus yang tadi 8757 jam : 8760 jam = 99.96% uptime rate provider kalian. Kalau mau gampang sih tinggal tanya customer servicenya hahaha

[​IMG]
[​IMG]

Kalau provider kalian punya uptime 99%, itu berarti mereka punya downtime 1%. Selama seminggu, 1% itu akan jadi 1 jam, 40 menit, dan 48 detik. Artinya, sejumlah waktu itu server akan mengalami down. Setelah setahun, berarti server akan down selama 87,36 jam per tahun atau lebih dari 3 hari website anda tidak bisa di akses.

Selanjutnya kita akan bahas Downtime. jadi downtime ini berarti situs tidak dapat memberikan akses kepada pengguna, banyak hal yang menyebabkan downtime, seperti :

– Kesalahan Manusia (Human Error)
– Kegagalan Peralatan (Equipment Failure)
– Serangan Berbahaya (Malicious Attacks)
– Server Overload
– Maintenance server
– Event Log Server
– Server busy
– Ancaman keamanan server
– Permasalahan pada hardware server
– Permasalahan pada software server
– Masalah pada DNS server

Downtime juga ada jenis jenisnya lho, yaitu :

Planned Downtime
Downtime yang udah direncanakan sebelumnya seperti maintennance bulanan atau upgrade hardware server.

Semi Planned Downtime
Downtime yang sudah terencana tapi belum 100% dan harus dilakukan secara mendadak namun masih dilakukan dengan baik dan terorganisir misalnya update versi web server karena ada fitur baru.

Unplanned Downtime
Downtime yang tidak direncanakan alias mendadak tanpa perencanaan apapun misalnya overload, kerusakan hardware, listrik / internet mati.

Biasanya planned dan semi planned punya waktu downtime yang sebentar, sedangkan untuk unplanned downtime waktunya tidak bisa diprediksi, tetapi bisa memakan waktu yang lama.

Downtime juga bisa menyebabkan beberapa kerugian yang harus kita waspadai misalnya :
1. Merusak Reputasi Website
Menurut riset, 9% pengunjung tidak akan pernah lagi mengunjungi website yang ditemukan sedang offline. Inilah mengapa downtime dapat mempengaruhi reputasi website kamu.

2. Mengakibatkan Kerugian Finansial
Jika website toko online kamu sedang offline saat sedang banyak yang ingin membeli produk kamu, tentunya ini akan mengurangi pendapatan kamu dan kamu mengalami kerugian finansial.

3. Menurunkan Peringkat Website di Google
Mesin pencari seperti Google punya satu tujuan utama, yaitu menampilkan hasil pencarian yang paling relevan. Inilah mengapa Google menghindari website-website yang down untuk muncul di hasil pencariannya. Sehingga akan menurunkan peringkat website kamu di Google.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *