Trader Professional Stanley Druckenmiller

Trader Professional Stanley Druckenmiller, salah satu hedge fund manager terkemuka saat ini dengan bermacam penghargaan sebagai ‘trader forex terbaik dunia’, memiliki prinsip yang selalu ia pegang: “saya belajar banyak tentang segala hal dari dia (George Soros). Yang paling penting bukan pada salah atau benarnya cara trading Anda, tetapi berapa jumlah uang yang Anda peroleh ketika cara trading Anda dianggap benar, dan berapa jumlah uang Anda yang hilang jika cara trading Anda dianggap salah.” Stanley Druckenmiller yang pernah masuk dalam urutan 91 orang terkaya di Amerika Serikat versi ‘Forbes Top 400 Americans’  ini memang sempat ‘berguru’ pada trader sohor dunia George Soros ketika ia menerima permintaan untuk bergabung dengan Quantum Funds milik Soros sebagai portofolio manager pada tahun 1988.

                  

“Saya telah menemukan orang yang bisa menerjemahkan dengan persis apa yang saya pikirkan.” kata George Soros waktu meminangnya. Sebagai pemicu utama (key triggerman) posisi trading Soros, pada tahun 1992 Druckenmiller dan Soros telah berhasil ‘membobol Bank of England’ melalui aksi sell Pound Sterling dengan modal sindikasi sebesar US$ 10 milyard dan menghasilkan profit lebih dari US$ 1 milyard dalam sehari, yang membuat Inggris berpikir ulang untuk ikut serta dalam menggunakan mata uang tunggal Euro. Walaupun sekarang Druckenmiller tidak lagi bergabung dalam Quantum Funds yang menurutnya sudah terlalu besar dan susah dimanage, namun ia tetap dianggap sebagai salah satu hedge fund manager dan trader forex terbaik dunia.

Stanley Druckenmiller lahir pada tahun 1953 di Pittsburgh, Pennsylvania, AS. Tahun 1975 ia menyelesaikan kuliahnya di bidang ekonomi dan bercita-cita menjadi professor di bidang tersebut hingga membuatnya mengikuti program Ph.D. di University of Michigan. Karena dianggap terlalu teoritis dengan applikasi praktek yang sangat minim, Druckenmiller yang pada tahun 2009 dinobatkan sebagai ‘the most charitable man in America’ (orang yang paling banyak berderma di AS) itu memutuskan untuk menghentikan kuliah Ph.D.nya dan bekerja pada Pittsburgh National Bank sebagai stock analyst pada tahun 1977. 4 tahun kemudian ia mendirikan Duquesne Capital Management, sebuah perusahaan investasi yang tetap ia kelola dengan asset yang semakin bertambah besar.

Fokus utama Druckenmiller dalam mengelola asset adalah money management yang sangat disiplin.  “Dalam jangka panjang Anda harus menghasilkan returnsemaksimal mungkin. Itu bisa dicapai bila pada jangka pendek modal Anda tidak terkikis. Jika Anda mencoba untuk menghindar dari resiko, itu cara investasi yang ngawur. Keberhasilan dalam trading, atau investasi, sama sekali tidak ditentukan oleh faktor keberuntungan. Itu hanya fantasi. Bekerjalah pada hal-hal yang realistis, dan resiko adalah faktor penting yang harus bisa Anda manage.” katanya.

Menurut orang-orang terdekatnya, kunci sukses Druckenmiller dalam trading ada pada kemampuannya untuk mengambil posisi pada waktu yang sangat tepat. Pada saat ia yakin benar, ia segera melipat gandakan position size trading-nya. Druckenmiller yang saat ini tinggal di New York juga mengisi sebagian waktunya sebagai Chief Executive Officer dari Harlem Children’s Zone, sebuah wadah kegiatan sosial yang membantu ribuan anak-anak miskin dan terlantar.

Untuk para trader forex, ia punya wejangan: ”Trading adalah praktek untuk menghasilkan uang, tidak bisa dipelajari hanya dari teori. Ketika saya melamar kerja di Pittsburgh National Bank, sang manager bertanya ‘saya dengar Anda ikut program Ph.D.’, ketika saya jawab ya ia berkata ‘bagus’, dan ia tanya lagi apakah saya sudah mendapat gelar MBA atau Ph.D., saya jawab belum, saya drop-out. Ia berkata ‘itu lebih bagus. Anda diterima. “

Sumber : www.forextraders.com
                  www.forbes.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *