Sistem Kendali PLC

Apa itu PLC dan Bagaimana kelebihan pengunaan sistem PLC dibandingkan sistem konvensional pada system otomatisasi industri
Penggunaan PLC di dalam kehidupan sehari-hari dan dalam industri sudah menjadi suatu kebutuhan, terutama untuk menggantikan sistem pengkabelan (wiring) yang masih dipergunakan pada sistem sebelumnya. Para pengguna mulai mengalihkan perhatian kepada PLC karena banyak kelebihan maupun keuntungan yang ditawarkan oleh sistem yang dapat diprogram kembali ini. Adapun kelebihan maupun keuntungan tersebut antara lain:
1.  Fleksibel
Dahulu, penggunaan perangkat sistem kendali membutuhkan banyak sistem pengolahan untuk masing-masing perangkat saja. Misalnya jika terdapat lima mesin maka dibutuhkan lima pengendali. Hal tersebut kini teratasi dengan menggunakan PLC. Cukup menggunakan sebuah PLC saja, banyak perangkat yang dapat dijalankan dengan programnya masing-masing. Sistem pengkabelan mulai dibenahi dan direduksi, semakin sedikit kabel yang digunakan dan ringkat/ sederhana. Tak perlu banyak ruang untuk menempatkannya.
2.  Harganya Lebih Murah
Jika kita melihat kembali kepada sisi fleksibilitasnya tentunya sudah menjadi jawaban, dimana harga yang dikeluarkan jauh lebih sedikit (murah) jika dibandingkan dengan menggunakan sistem sebelumnya. Ketika sistem lama (relay) masih banyak menggunakan pengkabelan yang memakan banyak biaya, PLC menawarkan pengkabelan yang sederhana. Pengkabelan dapat dilakukan dengan jumlah yang banyak hanya dengan sebuah PLC, karena PLC mencakup relay, timer, counter, sequencer, dan beberapa fungsi yang dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan.
3.  Jumlah Kontak yang Banyak
Banyaknya kontak yang dimiliki sebuah PLC memberikan banyak kemudahan kepada pengguna. Tidak hanya dari segi finansial, tetapi juga sisi instalasi. Akan jauh lebih sederhana dan mudah jika dibandingkan dengan relay. Misalnya saja pada PLC-5, sebuah PLC keluaran Allen Bradley dengan jumlah kontak minimal 16-32 kontak, sementara itu relay menyediakan kontak sejumlah 4-8 kontak.
4.  Dapat Melakukan Pemrograman, Pemrograman Ulang dan Koreksi dengan Mudah
PLC memiliki kelebihan dimana sistemnya dapat diprogram ulang secara cepat, proses produksi yang bercampurpun dapat diselesaikan dengan cepat. Bahkan ketika sistem sedang dijalankan. Bila salah satu sistem akan diubah atau dikoreksi, pengubahannya hanya dilakukan pada program yang terdapat di komputer, dengan waktu yang relatif singkat, setelah itu baru didownload ke PLC. Jika dengan relay, diperlukan pengubahan pada pengkabelannya, waktunya akan sangat lama dan beresiko tinggi sehingga harus mematikan sistem yang sedang berjalan.
5.  Metode Pemrograman Mudah dan Bermacam-macam
Banyak metode untuk membuat suatu program pada PLC. Banyak metode yang ditawarkan untuk membuat suatu program pada PLC, di antaranya Ladder Logic Diagram, Mneumonic dan Function Block Diagram. Setiap programer dapat memiih metode sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.
6.  Menyederhanakan Komponen-Komponen Sistem Kendali
Dalam PLC juga terdapat timer, counter, relay dan komponen lainnya, sehingga tak lagi membutuhkan komponen-komponen tersebut sebagai tambahan. Penggunaan relay membutuhkan counter, timer atau komponen lain untuk perangkat tambahan.
7.  Keamanan Terjamin
Jika dilihat dari sisi keamanan, PLC tergolong perangkat yang luar biasa aman, dari segi dokumentasi, perangkat dan hal-hal mengenai program. PLC mempunyai sistem penguncian (lock), sehingga mengurangi dan dapat menghindarkan dari adanya pecurian dalam bentuk apapun.
8. Adanya Record Data dan Interface yang Memudahkan Pengguna
PLC dirancang untuk mampu menyimpan data-data yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan program. Dimudahkan dengan adanya interface yang dapat menampilkan proses, data maupun perbandingan ke dalam suatu perangkat komputer (PC) yang terhubung dengan PLC.
9.  Sistem Terbaru dengan Wireless
Sistem terbaru dari PLC yaitu dengan menawarkan sistem yang wireless dan dapat diakses oleh penggunanya dengan mudah dan jarak jauh. Tak harus masuk ke dalam kantor atau ruangan khusus.
10. Upgrade Sistem dan Komponen Lebih Cepat
Pengguna dapat Menambahkan komponen-komponen kendali setiap saat dan tanpa memerlukan tenaga juga biaya yang besar seperti pada pengendali konvensional (relay). Dimudahkan juga dengan komponen yang tersedia dalam bentuk paket modul, pemasangan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

Perangkat elektronik apa saja yang dapat digunakan untuk inputan ke PLC
Sistem kontrol adalah PLC (Programmable Logic Controller) dan seluruh peralatan I/O device yang digunakan untuk mengontrol sistem eksternal. Sebuah sensor yang mengirim informasi adalah input devise yang merupakan bagian dari sistem kontrol. Tabel dari peralatan input (sensor), controller dan output dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel Peralatan input, output, serta controller dari PLC

PLC beroperasi dengan menguji sinyal input dari proses dan pembawa instruksi logic yang telah diprogram dalam memory tersebut agar menghasilkan sinyal output untuk mengendalikan proses. Interface standart pada PLC memungkinkan kontrol ini berhubungan dengan actuator proses dan tranduser tanpa langsung menggunakan peralatan circuit.

MODUL INPUT PLC
Modul input PLC pada dasarnya adalah antarmuka yang mengoneksikan
 PLC dengan peralatan input / output luar. Lewat sensor-sensor yang terhubung dengan modul ini, PLC mengindra besaran-besaran fisik (posisi, gerakan, level, arus, tegangan) yang terasosiasi dengan sebuah proses atau mesin. Berdasarkan status dari input dan program yang tersimpan di memori PLC.
Secara fisik, rangkaian input/output dengan unit CPU tersebut terpisah Secara kelistrikan. Hal ini untuk menjaga agar kerusakan pada peralatan input output tidak menyebabkan terjadinya hubung singkat pada unit CPU. isolasi rangkaian modul dari CPU ini umumnya menggunakan rangkaian otocoupler

Gambar 1 rangkaian internal input PLC dengan input tegangan DC
Gambar 2 rangkaian internal input PLC dengan input tegangan AC
Gambar 3 rangkaian internal input PLC dengan input tegangan AC/DC
Dari gambar 1 sampai gambar 3, terlihat bahwa secara fisik rangkaian pada modul ini terpisah dari rangkaian internal (CPU). Isolasi rangkaian ini menggunakan optocoupler dengan dua buah diode pemancar yang dipasang antiparalel. Hal ini dilakukan untuk tujuan fleksibilitas penyambungan terminal input dengan catu daya penggerak sensor atau saklar yang terhubung. Dalam hal ini, terminal common pada modul dapat dihubungkan balk dengan polaritas yang lebih positif atau lebih negatif dari catu dayanya
Besar arus yang mengalir di dalam sebuah terminal input ketika sebuah saklar tertutup umumnya berada dalam satuan miliampere (tipikalnya adalah 7 miliampere). Arus sebesar ini telah cukup untuk menggerakkan basis transistor pada optocoupler menjadi ON. Jika menggunakan sumber tegangan yang lebih kecil dari yang telah ditentukan oleh vendor PLC yang dipakai maka akan terjadi situasi undercurrent, yaitu arus yang mengalir pada modul tidak dapat menggerakan basis transistor pada optocoupler
Komponen Sistem Kendali PLC Terdiri Atas :
1. PLC.
PLC Terdiri Atas :
– CPU → Mikroprosesor Yang Mengkordinasikan Kerja Sistem PLC.
– Memori → Daerah Yang Menyimpan Sistem Operasi & Data Pemakai.
– Interfis → Modul Rangkaian Yg Digunakan Untuk Menyesuaikan Sinyal Pada Peralatan Luar.
2. Peralatan In Put.
Peralatan In Put Adalah Peralatan Yang Memberikan Sinyal Kepada PLC & Selanjutnya PLC
Memproses Sinyal Tersebut Untuk Mengendalikan Peralatan Out Put.
Peralatan In Put :
– Berbagai Jenis Saklar.
– Berbagai Jenis Sensor.
– Rotary Encoder.
3. Peralatan Out Put.
Peralatan Out Put :
– Kontaktor Magnet.
– Motor Listrik.
– Lampu.
– Buzzer dll.
4. Peralatan Penunjang.
Peralatan Penunjang Adalah Peralatan Yang Digunakan Dalam Sistem Kendali PLC, tetapi Bukan
Merupakan Bagian Dari Sistem Secara Nyata. Maksudnya Peralatan ini Digunakan Untuk
Keperluan Tertentu Yang Tidak Berkait Dengan Aktifitas Pengendalian.
Peralatan Penunjang :
1. Berbagai Jenis Alat Pemrogram : – Komputer.
– Software Ladder.
– Konsol Pemrogram.
– Programmable Terminal.
2. Berbagai Software Ladder : – SSS.
– LSS.
– Syswin.
– CX Programmer.
3. Berbagai Jenis Memori Luar : – Disket.
– CD ROM.
– Flash Disk.
4. Berbagai Alat Pencetak : – Printer.
– Plotter.
5. Catu Daya.
PLC Merupakan Sebuah Peralatan Digital & Setiap Peralatan Digital Memerlukan Catu Daya DC.
PLC Type Modular Membutuhkan Catu Daya Dari Luar Sedangkan PLC Type Compact Catu
Dayanya Sudah Tersedia Pada Unitnya.
Apa itu Timer dan bagaimana  contoh penggunaannya
Timer sering disebut juga relay timer atau relay penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor terutama instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis.
Salah satu contoh penggunaan timer adalah, digunakan untuk memberi delay / timing pada sarana input atau masukan dari sensor seperti photo sensor atau lainnya, sehingga ketika sensor bekerja, akan didelay terlebih dulu oleh timer tsb. Hal ini bertujuan melindungi rangkaian agar tidak on-off ketika sensor tertutup benda yang hanya sekilas lalu saja. ( dalam hal ini tergantung pemakaiannya )
Apa itu counter dan bagaimana contoh penggunaannya
Counter merupakan rangkaian logika  pengurut, karena counter membutuhkan karakteristik memori, dan pewaktu memegang peranan yang penting. Counter digital mempunyai karakteristik penting yaitu sebagai berikut :  1. Jumlah hitungan maksimum (modulus N-counter)  2. Menghitung ke-atas atau ke-bawah (up atau down – counter)  3. Operasi asinkron atau sinkron  4. Bergerak bebas atau berhenti sendiri Sebagaimana dengan rangkaian sekuensial yang lain, untuk menyusun counter digunakan flip-flop. Counter dapat digunakan untuk menghitung banyaknya clock-pulsa dalam waktu yang tersedia (pengukuran frekuensi), Counter dapat juga digunakan untuk membagi frekuensi dan menyimpan data.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *