Cara Mengetahui perbedaan Trader dan Investor

Banyak pemain di pasar forex atau saham menganggap dirinya sebagai investor. Namun dilain kesempatan ia mengaku dirinya adalah seorang trader. Istilah ‘investor’ dan ‘trader’ sering kali dianggap sama saja, atau diartikan bahwa seorang trader adalah investor juga karena telah menginvestasikan sejumlah dana, dan seorang investor adalah trader juga karena tentu akan melakukan transaksi trading. 
Dalam dunia investasi, ‘trading’ dan ‘investing’ adalah 2 aktivitas yang berbeda walaupun trader dan investor sama-sama terjun di pasar. Sudut pandang, cara kerja dan strategi mereka sangat berbeda meskipun tujuan mereka persis sama yaitu memperoleh profit yang sebesar-besarnya dalam waktu yang sesingkat mungkin. Pada artikel ini diulas pokok-pokok perbedaan antara keduanya.

Yang termasuk investor

Dalam dunia investasi pada umumnya, yang dikategorikan investor adalah mereka yang menempatkan dananya dalam instrument investasi jangka panjang seperti real estate atau rumah, industri skala besar maupun kecil, atau berinvestasi di pasar komoditi atau pasar saham untuk ditahan dalam jangka panjang atau sangat panjang (puluhan tahun). Dasar pertimbangan investor berfokus pada produk yang akan dibeli atau jenis usaha yang akan dimasuki. Bagi seorang investor saham, ia akan memilih perusahaan yang benar-benar mempunyai performa yang sangat bagus. 

Investor bisa digolongkan dalam investor institusi (institutional investor) seperti bank, lembaga keuangan selain bank, perusahaan asuransi dan lain sebagainya, dan investor retail atau investor perorangan. Yang dibahas disini lebih pada investor perorangan, yang secara tipikal tidak memiliki rencana yang jelas bila kelak hasil investasinya merugi. Mereka akan cenderung cut-loss untuk beralih ke instrument investasi lain, atau dibiarkan dengan harapan nilainya akan rebound dan akan menghasilkan profit. 

Biasanya mereka menanggapi perubahan harga pasar dengan was-was. Misalnya saat harga emas sedang drop seperti saat ini, mereka yang invest besar di emas tentu sangat cemas. Namun tentu saja tidak semua investor perorangan berlaku demikian, mereka yang serius dengan rencana dan strategi investasi yang canggih dan matang akan bisa menuai sukses besar. Warren Buffett adalah contoh salah seorang investor perorangan kelas dunia yang sangat sukses.

Yang termasuk trader

Jika investor berfokus pada produk yang akan dibeli, trader berfokus pada sentimen dan kondisi pasar. Seorang trader di pasar saham kurang mempedulikan performa saham perusahaan yang akan dibeli, selama sentimen pasar terhadap perusahaan tersebut positif ia akan membeli sahamnya untuk secepatnya dijual kembali. Selain itu ia akan mempertimbangkan kondisi pasar, jika pasar saham sedang terpukul oleh suasana politik yang tidak kondusif hingga indeks harga saham turun, maka ia tidak akan masuk pasar hingga kondisinya normal kembali.

Dibandingkan dengan investor, transaksi yang dilakukan trader lebih bersifat jangka pendek dengan frekuensi yang jauh lebih besar. Dari hasil survey yang pernah dilakukan, sebagian besar trader mengandalkan pendapatannya hanya dari trading (trading for living), baik di pasar saham, indeks saham futures, forex atau komoditi. Pada umumnya trader mempunyai metode, strategi dan rencana yang jelas dan terarah karena biasanya mereka tidak menahan posisi trading terlalu lama. 

Mereka menggunakan stop loss, target profit dan risk/reward ratio guna membatasi kerugian dan mengatur keuntungan serta teknik-teknik dalam money management untuk memaksimalkan profit yang mungkin tidak digunakan oleh para investor. Trader yang telah mahir akan masuk ke semua jenis pasar, baik pasar forex, saham, komoditi atau futures. George Soros, pendiri Quantum Funds adalah contoh salah seorang trader kelas dunia yang sangat sukses.


Sumber : www.investopedia.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *