Cara Mengetahui Cum dan Ex Deviden Saham

Apa itu Cum dan Ex dividen di pasar saham? 
Cum dan Ex adalah istilah yang sering dipakai pelaku pasar untuk membedakan hari terakhir seorang investor masih mendapat hak atas sahamnya dan hari berikutnya di mana hak tersebut sudah tidak berlaku. Hak yang dimaksud tersebut bisa dividen, saham bonus, rights, dan lain-lain.
Cum = hari terakhir bursa di mana pemegang saham masih memiliki hak atas kepemilikan saham.
Ex = satu hari kerja bursa setelah Cum dan merupakan hari pertama di mana hak atas kepemilikan saham sudah kadaluwarsa.
Mari kita lihat contoh saham JPFA yang membagikan dividen dengan jadwal berikut: 
Dividen tunai: Rp 365.
Cum dividen: 30 Juni 2011
Ex dividen: 01 Juli 2011
Tanggal pembayaran: 14 Juli 2011
Dengan mengacu jadwal di atas, investor/pemain saham yang memiliki saham JPFA sampai bursa ditutup pada tanggal 30 Juni 2011 berhak mendapat dividen JPFA sebesar Rp 365. Investor/pemain saham yang membeli JPFA pada tanggal 01 Juli 2011—tanggal Ex dividen—tidak lagi berhak atas dividen tersebut.  

Anda perlu memperhatikan bahwa tanggal Ex adalah selalu satu hari kerja bursa setelah hari Cum. Perhatikan pula bahwa tanggal pembayaran dividen biasanya sekitar 10 hari kerja dari tanggal Ex dividen.

“Jadi sebenarnya berapa lama sih saya harus memegang saham JPFA untuk mendapat dividen?” tanya anda masih kurang jelas. 
Kalau anda membeli JPFA pada hari Cum dan menjual pada hari Ex, anda berhak mendapatkan dividen saham tersebut. Artinya, walaupun anda hanya memiliki saham tersebut selama satu hari, asalkan anda memegang saham tersebut sampai bursa tutup pada hari Cum, anda tetap berhak atas dividen.
Tiba-tiba anda mendapat ide cemerlang. “Kalau saya membeli saham pada hari Cum dan menjual pada hari Ex, saya bisa mendapatkan keuntungan dividen dengan mudah,” begitu pikir anda. 
Sayangnya, banyak pelaku pasar lain yang sudah terlebih dulu berpikiran sama dengan anda. Karena itu, yang biasa terjadi pada hari Ex adalah harga saham tersebut akan turun sejumlah besarnya dividen.
Coba saja perhatikan saham CPIN yang Cum dividen tunai sebesar Rp 39.80 pada tanggal 16 Juni 2011; harga penutupan pada hari itu adalah Rp 1880. Pada saat ia mulai diperdagangkan pada hari Ex—17 Juni 2011—saham tersebut turun ke 1840, sebesar dividen yang sudah kadaluwarsa tersebut. Jadi bila anda membeli saham pada hari Cum dengan rencana mendapatkan dividen dan lalu menjual di hari Ex, belum tentu anda akan mendapat keuntungan.
Ini tidak berarti saham tersebut tidak akan naik lagi pada hari-hari berikutnya. Sering juga terjadi saham yang turun pada hari Ex dividen, beberapa hari kemudian kembali naik ke harga yang lebih tinggi dari harga Cum.
Coba anda perhatikan kembali saham CPIN. Pada tanggal 22 Juni 2011, tiga hari setelah hari Ex, CPIN ditutup di harga 1930. Demikian pula JPFA. Lima hari bursa setelah Ex, tanggal 08 Juli 2011 JPFA ditutup di harga 5250.
Memang, kebanyakan saham turun harganya pada hari Ex dividen tapi ada juga saham yang malahan naik. Contohnya Astra International, ASII. Saya ingat sudah beberapa kali saham ASII turun sedikit pada pembukaan perdagangan hari Ex dividen lalu langsung naik ke harga yang lebih tinggi dari harga hari sebelumnya. Artinya, investor yang memilik saham ini selain mendapatkan dividen juga langsung mendapat capital gain kalau ia menjual saham tersebut.

Intinya, tidak ada yang absolut di bursa saham. Kebanyakan saham akan turun pada hari Ex tapi ada juga yang naik. Beberapa hari setelah Ex, ada yang saham naik lagi tapi ada juga yang terus turun. Tapi saya berharap setelah membaca pos ini anda setidak-tidaknya tahu arti “Cum” dan “Ex” dan juga tahu alasan mengapa saham-saham Ex dividen langsung anjlok pada saat pembukaan perdagangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *