Investasi Dalam Bentuk Saham

Tips Investasi, Prospek Investasi, Investasi Terbaik, Deviden Investasi

BENTUK INVESTASI DALAM SAHAM
Apa yang dimaksud dengan investasi dalam bentuk saham?
Suatu perusahaan mengalami kelebihan dana lantaran usahanya mengalami “boomimg”atau mampu mencapai sasaran targetnya. Manajer keuangan sebagai orang yang mempunyai accountability di dalam mengatur lalu lintas dana perusahaan (cash flow) harus mampu mengoptimalkan penggunaan dana. Artinya jangan sampai ada dana yang menganggur (idle money). Sebab jika tidak maka perusahaan akan banyak mengalami kerugian. Perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan dan peluang bisnis yang menguntungkan. Ada beberapa cara untuk memanfaatkan kelebihan dana sekalian mengais keuntungan, salah satunya melalui investasi dalam bentuk saham.
Investasi dalam bentuk saham, atau biasa disebut investasi saham merupakan pembelian atau penyertaan atau kepemilikan saham perusahaan lain dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dan lainnya. Keuntungan diperoleh dari bagian dividen yang dibagikan sesuai dengan penyertaan modal atau bagian sahamnya. Keuntungan lainnya bisa berupa control management yaitu hak menentukan kebijakan atas perusahaan yang dibeli. Control management diperoleh jika kepemilikan saham mencapai jumlah mayoritas. Perusahaan yang melakukan investasi saham disebut perusahaan induk (parent company), sedangkan perusahaan yang mengeluarkan saham disebut perusahaan anak (subsidiary company). Hubungan keduanya biasa disebut perusahaan yang berafiliasi (parent-subsidiary affiliation).
Perusahaan yang melakukan investasi dalam bentuk saham mempunyai maksud atau beberapa alasan, antara lain; untuk menebarkan resiko (risk spread), memperkokoh jaringan pasar, memperkuat distribusi, menjaga suplai bhan baku jika perusahaan yang dibeli merupakan penyuplai (suplier) bahan baku dan memperkuat manajemen.
Apakah akuisi juga termasuk dalam investasi saham?
Belakangan ini istilah akuisi mencuat seiring maraknya dinamika bisnis di negara kita dan digulirkannya paket deregulasi tentang pasar modal. Istilah akuisi sendiri sebetulnya merupakan konsep lama. Akuisi sudah lama dipraktekkan terutama di negara-negara industri maju. Begitu pula buku-buku tentang akuisi pun sudah lama ada.
Secara sederhana akuisi diartikan sebagai pembelian atau penguasaan atau pengambilan (take over) oleh perusahaan besar (parent company) terhadap perusahaan sasaran (subsidiary company). Dalam praktiknya, setelah proses akuisi sering dilakukan proses penggabungan atau peleburan menjadi perusahaan baru memungkinkan timbulnya entitas hukum baru (new legal entity), misalnya Lippo Bank. Tetapi ada juga yang tetap mempertahankan legal entitaslama, misalnya Bimoli tetap menggunakan legal entitas lama meski sudah dibeli kelompok Salim Group.
Perusahaan yang melakukan akuisisi mempunyai beberapa tujuan, antara lain; untuk mencari pendapatan dari pembagian deviden, memperkokoh jaringan pasar (network market), memperkuat distribusi, penyebaran resiko, mencapai skala ekonomi (economy to scale) dan diversifikasi (divercification). Kegiatan ini bisa dilakukan langsung dengan perusahaan sasaran/target atau bisa melalui pasar modal. Perusahaan yang melakukan akuisisi pada prinsipnya adalah melakukan investasi. Oleh karena itu akuisisi dilakukan untuk jangka waktu yang lama (long term investment) dan dalam neraca dikelompokkan ke dalam pos investasi saham.
Bagaimana cara mencatat investasi saham dalam neraca dan tolong berikan contohnya!
Ada dua metode yang dapat digunakan untuk mencatat investasi saham, yaitu 1) Metode harga perolehan (cost method), dan 2) Metode ekuitas (equity method)
Penggunaan metode langsung tergantung besar-kecilnya kepemilikan saham dan hak suara untuk mempengaruhi kebijakan perusahaan anak. Jika perusahaan mampu memegang atau menguasai manajemen kontrol atas perusahaan anak, maka yang dipakai adalah metode ekuitas. Sebaliknya jika perusahaan hanya mampu memperoleh hak minoritas maka yang dipakai harga perolehan.
1. Metode ekuitas
Metode ini dipakai jika kepemilikan saham mayoritas. Dalam metode ekuitas harga perolehan dicatat pada rekening investasi sebesar harga saham ditambah biaya-biaya yang menyertai seperti komisi, provisi dan lain-lain. Keuntungan atau kerugian perusahaan anak diperlakukan sebagai rugi atau laba perusahaan sebesar proporsional dengan jumlah saham yang dimilikinya. Pengumuman pembagian dividen dari perusahaan anak diperlakukan sebagai pengurang investasi saham dan diskredit sebesar bagian dividen yang akan diterima. Pembagian dividen dari perusahaan anak diperlakukan sebagai pengurang investasi.
Contoh:
Pada tanggal 15 Januari 1993, PT Zamir (Z) membeli saham PT Pahlevi (P) sebanyak 4.000 lembar (8 lot) dari 5.000 lembar saham yang beredar. Harga saham Rp 5.000,- per lembar, biaya provisi Rp 30.000,- ditambah biaya lain sebesar Rp 10.000,- . Pada tanggal 31 Desember 1993. PT Z menerima laporan keuangan dari PT P dan terlihat selama tahun buku memperoleh laba bersih setelah pajak sebesar Rp 10.000.000,- Pada tanggal 1 Maret 1994. PT P mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp 1.000,- per lembar saham. Sebulan kemudian PT Z baru menerima pembayaran dividen dari PT P. 
 
2. Metode harga perolehan
Metode ini dipakai jika kepemilikan saham minoritas. Dalam metode perolehan pencatatan investasi sebesar jumlah perolehan yaitu jumlah harga saham ditambah biaya provisi, komisi dan biaya lain-lain. Jumlah investasi tidak akan berubah kecuali ada investasi baru atau penarkan saham. Dividen diperlakukan sebagai pendapatan perusahaan, baru setelah dibagikan sebagai dividen. Laba bersih setelah pajak perusahaan anak tidak diakui sebagai pendapatan. Pengumuman pembagian dividen perusahaan anak akan dicatat sebagai pendapatan dengan mendebet rekening piutang dividen dan mengkredit pendapatan dividen. Investasi saham dicatat sebesar harga perolehan ditambah biaya-biaya lainnya dengan mendebet investasi saham dan mengkredit rekening kas.
Contoh:
Pada tanggal 10 Januari 1993, PT Zamir (Z) membeli saham PT Pahlevi (P) sebanyak 1.000 lembar dari 5.000 lembar saham yang beredar. Harga saham Rp 5.000,- per lembar. Biaya komisi Rp 50.000,- dan biaya lain-lain Rp 50.000,- . Pada tanggal 5 Januari 1994 PT Z menerima laporan keuangan PT P yang mendapat keuntungan bersih setelah pajak sebesar Rp 10.000.000,- Pada tanggal 1 Maret 1994 PT P mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp 1.500,- per saham. Baru pada tanggal 5 April 1994 PT Z menerima pembayaran dividen dari PT P.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *